Harga Tabung Gas 'Melon' Bersubsidi di Buol Sulawesi Tengah Meledak Tinggi
Hampir selama sebulan belakangan warga Kabupaten Buol khususnya di wilayah perkotaan di Kecamatan Biau banyak mengeluhkan tentang mahalnya harga gas elpiji bersubsidi ukuran 3 (tiga) kg, keluhan ini banyak terpantau melalui berbagai postingan dan komentar di media sosial.
Berdasarkan hasil pantauan Buol Online, saking langkanya, gas yang disubsidi oleh pemerintah untuk masyarakat Miskin dan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) ini bahkan harus ditebus oleh warga Buol dengan harga yang sangat jauh dari Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan Pemerintah.
Irfan, salah satu warga yang mengeluhkan masalah kelangkaan gas dengan tabung berwarna hijau ini mengatakan selain langka atau susah untuk didapatkan, harga gas bersubsidi tersebut juga harus ditebus oleh mereka dengan harga jauh diatas HET yang tentu makin memberatkan warga yang seharusnya mendapat manfaat dari subsidi ini.
"Saya sudah ke sana kemari bacari (mencari) tetap tidak ada juga juga gas elpiji 3 kg, sempat beli waktu dapat minggu lalu dijual harganya Rp 45 ribu dengan Rp 50 ribu per satu tabung," jelas Irfan warga Kelurahan Kali kepada Buol Online pada Senin (15/11/22).
Irfan berharap, kelangkaan dan naiknya harga gas bersubsidi ini dapat dipantau dan ditangani oleh pemerintah daerah melalui Dinas terkait, mengingat penjualan yang melebihi harga jauh diatas HET tersebut merupakan pelanggaran yang harus ditindak.
"Kami warga kecil berharap supaya dinas terkait bisa turun sidak segera di pangkalan yang menjual gas elpiji 3 Kg untuk warga miskin, serta mahalnya dan kelangkaan gas melon ini tolong segera bisa diberikan solusi" jelas Pemuda yang berprofesi sebagai karyawan toko ini.
Berdasarkan beberapa keluhan warga Buol di media sosial, hasil pemantauan Buol Online beberapa hari terakhir bahkan menemukan harga gas bersubsidi ini bisa mencapai Rp. 65 ribu per tabungnya.
"Di Paleleh 65 ribu" demikian tulis akun @yusmita_afzal di komentar instagramnya.
Hal senada juga turut diungkapkan oleh Warga Kelurahan Leok I, dilansir dari salah satu tulisan Deadline News, Imran menjelaskan saat ini gas elpiji 3 kg yang sangat dibutuhkannya sebagai masyarakat sangat sulit didapatkan dan kalupun ada pengecer atau calo akan menjual di atas harga pangkalan.
Imran meninta Pemerintah Daerah agar segera turun tangan untuk mengatasi kelangkaan gas melon tersebut dan memberikan teguran kepada agen atau distributor yang bermain untuk menjual kepada pengecer atau calo dengan harga di atas HET yang ditentukan.
"Saya minta kepada kepolisian untuk menyelidiki langkanya gas 3 kg ini, apabila ada yang kedapatan menimbun gas tersebut maka berikan sanksi tegas agar bisa menimbulkan efek jera," ujar Imran.
> Baca Juga: Rahmat Pontoh, Ketua HMI Buol Meminta Audit KNPI Buol dan Tegas Menolak Musda
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari buolonline.com, mari bergabung di Grup WhatsApp "buolonline.com", caranya klik link berikut chat.whatsapp.com/E49Gs9JatDN7hB9I0QXxln kemudian klik gabung, temukan juga kami di Facebook Buol Online dan Instagram @BuolOnline.