Andai Aku Jadi Bupati Buol: Pemimpin Sadar Susila


Pemimpin, rasanya julukan itu baru layak di sebut bilamana ucap dan tindak pelakunya  seirama tidak sumbang kemana tujuan kemana melangkah. Karena walaupun niat nya baik,  bagus dan indah bisa jadi tertolak kalau caranya salah.  

Provinsi Sulawesi Tengah terletak di bagian tengah pulau Sulawesi di Indonesia. Terdapat  satu daerah bernama Buol yang di dalam perut buminya menyimpan banyak sekali  kekayaan di antaranya setidaknya yang umum saya ketahui yaitu ada batu bara, potensi  tambang emas, pasir kuarsa, kaolin, gypsum, lempung, tanah liat, kerikil, serta batu belum  lagi aren, sawit, kelapa dan sagunya.  

Dengan kekayaan yang tentunya bukan jumlah sedikit di tambah jika hak rakyatnya benar benar di tunaikan seluruhnya sebagaimana ikrar saat sedang mencari suara tempo itu ,  seharusnya dapat mengistrahatkan telinga kita dari kebisingan masyarakat karena masalah  ekonomi serta sarana/prasarana vuoyo rlipu koponu noto ini. Tapi pada kenyataannya  ternyata tidak semanis itu.  

Seperti belum lama ini banyak pengguna jalan desa botugolu kecamatan bunobogu sebagai  salah satu contoh di antara masalah yang sama dengan desa lainnya. Kembali menyoalkan  kondisi jalan yang sudah tidak begitu kondusif untuk di lalui. Akibatnya sebagian besar dari  mereka memilih melintas di desa lonu yang lumayan cukup memakan waktu perjalanan.  

Satu persatu problematika masyarakat Buol bermunculan kemudian menumpuk menjadi  usulan perbaikan yang itupun di nomor sekiankan, ntah kapan ada wujudnya. Walhasil  lahirlah asumsi bahwa sepertinya ada cacat pada sistem kepemimpinan dalam pengelolaan  sumber daya daerah ini.  

Adalah benar bahwa menjadi pemimpin tidaklah sebercanda itu. Olehnya kepada jiwa yang  di percaya untuk mengemban amanah yang berlebih ini, tolong serius dan intergritaslah.  Riuh tepuk tangan itu bonus, Bertanggung jawab itu harus. Ada ribuan sendu di wajah  penggugumu yang mesti kau ubah menjadi senyum bahagia dengan kerja nyata mu.  

Terbayang seumpama diri duduk di kursi kuasa sana maka bertotalitas dari amanah adalah  kemestian yang harus di lakukan. Juga teringat saat bagaimana perjuangan mereka para  pencari nafkah yang rela tergadai fitrah dan imannya demi sebuah kertas bernilai bernama  uang. Ada yang masih saja bergelud dengan media kerjanya padahal waktu sholat sudah  tiba. Raganya mungkin baik-baik saja, tapi tapi hatinya menangis tatkala hak rohaninya tidak  di beri dan itu terdengar menyesakkan sekali.  

Sekarang mumpung sedang ada di posisi yang seruannya pasti di dengar oleh banyak  pasang telinga, maka mari jadikan Buol dan manusianya menjadi elok di pandang bukan  hanya di mata manusia, tapi juga di mata Tuhan. Sebab Buol itu tidak kekurangan orang  yang mau patuh olehnya rugi sekali jika tidak kita selipkan aturan yang baik nilainya untuk  menuju Buol beriman.


    Penulis: Pelaku Syahadat

     اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِى وَآمِنْ رَوْعَاتِى    

    Tulisan ini dalam versi asli tanpa penyuntingan, merupakan salah satu karya peserta Sayembara
    Konten Kreatif Kado untuk Hutda ke-23 Kabupaten Buol. Sayembara ini dilaksanakan independen dan
    tanpa terafiliasi dengan institusi pemerintah.

     Tiap-tiap opini yang dinyatakan dalam tulisan peserta tidak mewakili pandangan Buol Online dan
    merupakan tanggung jawab penuh penulis.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url
Kami menerima siaran pers untuk kegiatan sosial dan nonprofit secara Gratis! Pasang Iklan Banner dan Artikel Iklan di Buol Online mulai Rp 350 ribu, untuk Media Partner dan kontrak kerjasama jangka panjang hubungi Admin PT. Buolpedia Media Indonesia di 0822-9631-0002