Plt. Direktur PDAM Buol, Jelaskan Penyebab SPAM Bokat Tidak Berfungsi
Plt. Direktur PDAM Motanang Buol, Ir. Surianto Djumiran - Foto: facebook/Sriyanti Pakaya |
Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) IKK Bokat di Desa Poongan yang dibangun oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah Provinsi Sulteng tahun 2020 dan 2021 dengan anggaran Rp 4,1 Milyar sejak di serah terimakan kepada PDAM Motanang Buol hingga kini sudah berbulan-bulan tidak berfungsi sama sekali.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur PDAM Motanang Kabupaten Buol, Ir. Surianto Djumiran menjelaskan polemik tersebut, dilansir Buol Online dari Petir News, Surianto mengatakan penyebab utama SPAM IKK Bokat ini belum bisa melayani masyarakat dengan normal adalah akibat banjir air sungai di sekitar kompleks WTP di Desa Poongan tersebut terutama saat musim hujan.
Diketahui daerah tersebut memang merupakan wilayah langganan banjir, menurut Surianto Jumiran Hal ini diperparah lagi oleh letak pembangunan rangkaian fasilitas SPAM IKK yang berada di elevasi rendah yang hampir sejajar dengan tebing sungai.
Surianto menjelaskan, saat banjir, air bercampur lumpur masuk dan menyumbat saluran yang mengakibatkan air tidak bisa naik meskipun menggunakan pompa hisap dan pompa dorong.
Bahkan sebelum penyerahan pengelolaan sementara dari Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sulteng kepada PDAM pada bulan April 2022 yang lalu, pihaknya kata Surianto sempat menolak setelah melihat kondisi fasilitas terpasang dilokasi yang sudah dipenuhi lumpur.
“Waktu itu memang saya belum mau menerima penyerahan untuk pengelolaan sementara terhadap pengelolaan air tersebut. Prinsipnya, saya mau lakukan evaluasi dulu keberadaan semua fasilitas yang terpasang pada bangunan SPAM tersebut. Termasuk keberadaan lumpur yang menempel harus dibersihkan dulu,” jelas Surianto.
Surianto melanjutkan Setelah selesai evaluasi, dilakukan uji coba operasi terhadap penggunaan SPAM tersenut dan hasilnya air air bisa mengalir sesuai harapan. Namun berselang 12 hari sejak itu, aliran air macet sehingga tidak bisa ditrasmisikan ke bak penampungan di gunung Pangat Desa Bukamog.
Diidentifikasi penyebabnya, menurut Surianto karena terdapat kerusakan pipa induk yang pecah di beberapa titik. Masalah ini diakibatkan adanya pekerjaaan jalan dan penggalian kabel optik Telkomsel di lokasi tersebut, namun proses perbaikan dan penggantian pipa itu sudah dilakukan.
Terkait polemik SPAM Kecamatan Bokat yang saat ini tidak berfungsi, pihaknya lanjut Surianto, tetap berupaya melalukan pembersihan secara manual meskipun dengan keterbatasan biaya operasional dan peralatan seperti alat khusus untuk menguras lumpur baik.
"masuknya lumpur akibat banjir yang berdampak pada sistem operasi, jika dilihat itu lebih disebabkan karena letak dan posisi bangunan SPAM tersebut sangat rendah. Dimana posisinya hampir sejajar dengan pinggir sungai hingga menyebabkan air dan lumpur sangat mudah masuk melalui pintu air yang terpasang" jelas Surianto.
Selain itu penyebab lainnya sehingga SPAM tidak berfungsi dengan normal, adalah ketidak mampuan fasilitas listrik tenaga Surya yang terpasang pada fasilitas WTP ( Water Treatment Plant).
“Keberadaan listrik tenaga Surya yang terpasang saat ini tidak bisa diharapkan sebagai cadangan pengganti tenaga listrik PLN. Dan solusinya harus ada ketersediaan batrey accu sebagai cadangan yang menyimpan Strum. Kalau tenaga Surya, itu semuanya tergantung kondisi cuaca alam,” ujar mantan Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Buol ini.
Baca Juga
> Anggaran 4,1M, Sarana Air Bersih SPAM IKK Bokat, Belum Bisa Melayani Warga