TNI Mengawal Program Optimalisasi Lahan Rawa Seluas 1.400 Hektar Di Buol

optimalisasi-lahan-rawa-tni-babinsa-dinas-pertanian-kabupaten-buol-sulawesi-tengah
Babinsa Desa Modo, Sertu Timono saat mengawasi pekerjaan optimasilasi lahan didesa modo Buol 

Buol - Proyek optimalisasi lahan rawa tidak produktif dengan luas 1.400 hektar yang teletak di empat Kecamatan di Kabupaten Buol Provinsi Sulawesi Tengah telah mulai berjalan.

Sebelumnya pada Buan Juni dikabarkan Dinas Pertanian Kabupaten Buol telah mengidentifikasi lahan berupa rawa seluas 3000 Hektar yang tersebar di beberapa kecamatan yang tidak termanfaatkan.

Masalah terkait tidak produktifnya pemanfaatan lahan tersebut utamanya di sebabkan karena merupakan wilayah rawan terjadi banjir dan daerah dengan genangan air berkepanjangan.

“Dari tiga ribu lahan rawa yang kita usulkan di setujui seribu empat ratus hektar, nanti akan di bangun saluran air,penembokan sungai dan sarana lainya , nanti kita kerjasama dengan TNI yang bekerja dan pemanfaatanya oleh petani” ungkap Kadis Pertamian Usman Hasan dikutip dari Metro Realitas pada 30 Juni 2022.

Saat ini Proyek yang banyak dinantikan warga menginginkan lahannya dapat di olah tersebut telah mulai masuk ke tahap pengerjaan. Proyek ini dikawal oleh TNI wilayah Korem 132 Tadulako Palu Sulawesi Tengah.

Pekerjaan pengolahan lahan ini utamanya meliputi pekerjaan galian dan timbunan dengan menggunakan alat berat, galian ini berfungsi sebgai saluran air untuk pembuangan jika terjadi curah hujan yang menyebakan debit air tinggi sehingga dapat mempercepat penurunan air kelaut.

Tentunya selain akan berdampak pada produktifitas lahan pertanian, hasil akhir dari pekerjaan ini akan mengurangi dampak genangan banjir termasuk di wilayah pemukiman warga.

Wilayah empat kecamatan yang mendapatkan optimalisasi lahan ini yaitu Kecamatan Bukal, di Desa Bungkudu, Desa Biau, Desa modo dan Desa Yugut, Kecamatan Momunu di Desa Pomayagon, Desa wakat, Desa Goamonial dan Desa Lamadong, Kecamatan Tiloan di Desa Air Terang serta Kecamatan Biau di Kelurahan Bugis dan Kelurahan Kali. 

Kegiatan yang sudah hingga september 2022 ini telah menyelesaikan pengerukan sungai, rawa, dan pembuatan saluran di beberapa desa dengan jadwal pekerjaan samapi bulan desember 2022.

Proyek dengan APBN milyaran rupiah ini sangat di harapkan oleh warga dapat selesai bulan desember 2022

Dilansir dari Metro Realitas Salah satu petani warga Desa Pomayagon Kecamatan Momunu, Suari Usman (63) berharap dengan selesainya proyek pengolahan lahan desanya dapat mengurangi intensitas terjadinya banjir dan areal sawahnya dapat diolahnya kembali.

“Kalau saya berharap proyek ini segera di kerjakan dan cepat selesai, supaya kita segera tanam padi” ujar Suari.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Buol Usman Hasan mengungkapkan proyek Optimalisasi Lahan ini dilaksanakan bekerjasama dengan pihak TNI yang telah menandatangani kontrak sejak bulan Maret hingga waktu penyelesaian pekerjaan pada Desember 2022.

”Kami sudah tanda tangani kontrak bulan maret dan selesai pekerjaan bulan desember 2022″ Jelas Ssman Hasan pada laporan Metro Realitas.

Sementara itu Babinsa Desa Modo Sertu Timono saat melakukan pengawaan pada pekerjaan didesa Modo, mengungkapkan proses optimalisasi lahan ini tidaklah mudah. 

Anggota TNI ini menjelaskan kondisi lahan dan lokasi sangat sulit dijangkau, dimana areal rawa terdapat genangan air dan lumpur yang dapat mengakibatkan alat berat tertanam. Hal ini memerlukan operator dengan yang ahli yang dapat menjalankan alat berat diatas lahan rawa.

Foto: Metro Realitas
Editor: Buol Online

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url
Kami menerima siaran pers untuk kegiatan sosial dan nonprofit secara Gratis! Pasang Iklan Banner dan Artikel Iklan di Buol Online mulai Rp 350 ribu, untuk Media Partner dan kontrak kerjasama jangka panjang hubungi Admin PT. Buolpedia Media Indonesia di 0822-9631-0002