Andai Aku Jadi Bupati Buol: Kota Buol, Kota Al-Quran (Prosa)
Merantau jauh dari kota kelahiran kerap membuat saya rindu akan kampung halaman. Mulai dari makanan Khas, teman-teman lama, sampai Suasana kota, apalagi kota Buol sudah banyak perubahan, mulai dari segi bangunan, tempat wisata, dan lain-lain. Selain rindu, namanya juga tanah kelahiran, tentu ingin sekali pulang. Namun, kenyataannya kami tidak selalu bisa pulang karena masih memiliki kepentingan yaitu menuntut ilmu.
Dulu hidup saya merasa terpuruk, berfikir sudah tidak mempunyai masa depan karena kepergian kedua orangtua, berfikir siapa yang akan membiayai sekolah ketika kedua orang tua telah tiada. kakak kalian dimana? Mereka sudah mempunyai pasangan hidup masing-masing, dan kalau kami tinggal bersama mereka, rasa sungkan selalu terbesit dan merasa menjadi beban bagi hidup mereka.
Alhmdulillah dengan Ridho Allah, masih di pertemukan dengan orang-orang baik. Almarhumah yang mem-biayai sekolah, hingga kami meninggalkan kampung halaman demi mengejar masa depan. Kesempatan emas bukan? Tentu saja. Dan Alhmdulillah, akhirnya kami di terima di Pesantren yang cukup ternama di Pulau Jawa.
Dan jika saya di takdirkan untuk pulang dan menjadi pemimpin kota Buol, kota kelahiran yang begitu saya rindukan. Karena saya seorang muslim, akan menjadikan kota itu sebagai Kota Alquran. Kenapa demikian? Karena mayoritas kota itu masih banyak orang yang mempercayai dukun padahal itu suatu kesyirikan. Bukan Cuma itu, dan masih banyak lagi. Memang tidak mudah mendakwahkan kepada masyarakat, apalagi yang sudah tergiur kepada dunia perdukunan, tapi jika kita memberikan pembenaran, beserta dalil dan juga berbahasa halus di tambah pengalaman-pengalaman saat berdakwah, Insyaallah mereka mendengarkan apa yang pemimpin katakan.
Bagaimana dengan orang non muslim jika kota ini dijadikan kota Alquran? nah disini kita harus bersikap dengan menumbuhkan sikap toleransi. Kamu berhak memeluk dan melaksanakan agama masing-masing,saling menghormati,serta kita tidak boleh memaksakan agama tertentu pada orang lain. Dalam firman Allah pada surah Al-Kafirun:6 yang artinya : “untukmu agamamu, untukku agamaku. Jika kamu percaya maka tidak akan ada yang tidak mungkin, Allah itu maha besar.
Penulis: Rindi Hi.Ismail
Bagea Moinit