Ini Dia Redesign Logo HUTDA Ke-23 Buol Versi Muhammad Alim

Redesign Logo HUTDA Ke-23 Buol Karya Muhammad Alim 
(Foto: @muhlym_)

Muhammad Alim membuat versi redesign logo HUTDA Buol ke-23. Desainer grafis Buol ini ikut meramaikan euforia Hari Ulang Tahun Daerah (HUTDA) Ke-23 Buol dengan membagikan logo tersebut melalui Akun Instagram pribadinya, @muhlym_. 

Logo yang Segar Dengan Pesan Inklusivitas 

Makna Logo HUTDA Versi Muhammad Alim 
(Foto:@muhlym_)

Sekali melihat logo yang satu ini, yang langsung terlihat adalah pesan inklusivitas. Tidak hanya mencirikan golongan atau keyakinan tertentu, terlihat logo ini ingin memberi kesan bahwa Buol dengan keberagamannya adalah daerah yang sadar toleransi. Pasalnya, logo ini memasukkan tempat-tempat ibadah yang beragam sebagai salah satu elemennya yang menonjol di bagian tengah. 

Tentunya, elemen rumah ibadah tersebut melengkapi komponen-komponen identitas khas daerah Buol, antara lain Samada (mahkota raja), gula merah, Gunung Pogogul, Rumah adat/istana Raja, dan laut. Di antara simbol-simbol kedaerahan dan unsur alam yang sarat makna tersebut, lalu ditambahkan pula elemen warga ceria yang menjadi satu kesatuan beriring sejalan dengan komponen lainnya.

Selanjutnya, logo ini dibuat tanpa melepaskan warna kuning dan hijau yang menjadi ciri khas Buol sebagai warna utamanya, serta warna-warna pelengkap lain yang juga ikut membawa pesan dari tagline Berdaya Saing, Berdaulat dan Mandiri. Lebih lanjut, tone warna yang diambil cenderung lebih terang sehingga memberi kesan yang segar dan dinamis. 

Potensi Desainer Grafis Muda

Melalui logo versi redesign karya Alim, terlihat kapasitas Alim sebagai seorang desainer grafis muda yang memiliki selera dan teknik desain yang baik.

Dari elemen-elemen yang dimasukkan di dalamnya, logo ini menjadi satu kesatuan yang membawa pesan yang mendalam. Seperti dikutip dari Forbes, majalah bisnis terkemuka Amerika Serikat, salah satu ciri logo yang baik adalah logo yang dengan mudah dapat menyampaikan pesan mendalam yang jelas, tanpa harus banyak menggunakan berkata-kata. 

Dilansir dari Muosmedia, Agensi Desain yang berbasis di Bali, bahwa salah satu prinsip yang diyakini desainer grafis adalah KISS (Keep It Simple, Stupid). Prinsip ini menekankan tentang pentingnya kesederhanaan dalam membuat suatu desain logo, sehingga lebih efektif penyampaian pesannya serta mudah diingat. Adanya tampilan mock up logo ini di beberapa media yang berbeda pun menunjukkan bahwa logo ini mudah diaplikasikan dalam aplikasi yang beragam.   

Terinspirasi dari Logo Hutda Kabupaten Bekasi

Jika diamati, gaya logo buatan Alim ini memang mirip dengan logo yang sudah ada sebelumnya. Karena waktu yang terbatas, maka Alim mengambil gaya tersebut untuk dimodifikasi kembali dalam versi Buol.

Mengutip penulis terkenal Mark Twain: “Tak ada ide yang baru, kita hanya menggunakan ide-ide lama dan menempatkannya di kaleidoskop mental, membuat gabungan baru secara terbatas, namun pada akhirnya, mereka hanyalah ide-ide lama yang telah digunakan selama bertahun-tahun. 

Logo versi redesign karya Alim ini pun terinsiprasi dari yang sudah ada sebelumnya, yakni Logo HUTDA Ke-72 Kabupaten Bekasi. Alim membuat versi Logo HUTDA Buol ke-23 dengan menerapkan ATM (Amati, Tiru, Modifikasi) untuk menghasilkan versi baru yang khas dengan Daerah Buol. 

Ingin Ikut Meramaikan Euforia HUTDA

Menurut Alim, logo yang ia design ini dibuat sekadar untuk ikut meramaikan semarak menyambut Hari Ulang Tahun Daerah Buol ke-23. Ia menekankan bahwa logo tersebut ada bukan untuk membuat kegaduhan atau perbandingan atas logo resmi, melainkan menambah euforia Hutda saja.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url
Kami menerima siaran pers untuk kegiatan sosial dan nonprofit secara Gratis! Pasang Iklan Banner dan Artikel Iklan di Buol Online mulai Rp 350 ribu, untuk Media Partner dan kontrak kerjasama jangka panjang hubungi Admin PT. Buolpedia Media Indonesia di 0822-9631-0002