4 Jalur Masuk Menjadi Polisi, Ini Cara dan Perbedaannya
Kepolisian Republik Indonesia membuka berbagai jalur masuk untuk bisa menjadi anggota Polri. Kebanyakan orang mengira untuk bisa menjadi polisi, haruslah melalui pendidikan di AKPOL (Akademi Kepolisian). Namun ternyata ada banyak cara lainnya yang bisa ditempuh untuk dapat berseragam Polri.
4 Jalur Pendidikan Penerimaan Anggota Polri
Kepolisian Republik Indonesia memberi kesempatan bagi masyarakat Indonesia untuk bisa menempuh pendidikan polisi mulai dari lulusan SMA/sederajat dan sarjana dengan persyaratan khusus, secara umum ada empat jalur penerimaan anggota Polri yaitu sebagai berikut.
Tamtama
Jalur pertama adalah Tamtama yang bisa dipilih dengan syarat pendidikan SMA/sederajat. Pendidikan kepolisian yang akan ditempuh untuk posisi ini cukup singkat yaitu hanya 5 (lima) bulan.
Dalam lima bulan pendidikan, para peserta didik akan mempelajari berbagai hal teknis seperti Kepolisian Lalu Lintas, Intelijen, Binmas, dan Reserse.
Pendidikan Tamtama dilaksanakan di Sekolah Polisi Negara (SPN) yang saat ini banyak tersebar di berbagai daerah. Setelah selesai menempuh pendidikan, lulusannya akan mendapat pangkat Bhayangkara Dua (Bharada), dan siap ditempatkan di berbagai lokasi yang ditentukan.
Bintara
Polri juga membuka pendidikan lainnya yang cukup singkat yaitu Bintara. Para Calon anggota Polri jalur ini akan menempuh pendidikan di Sekolah Polisi Negara (SPN) selama 7 (tujuh) bulan saja. Pendidikan untuk Bintara hampir sama dengan Tamtama yaitu fokus pada tenaga operasional dan teknis di lapangan.
Perbedaan Bintara dan Tamtama adalah lama pendidikannya. Oleh karena itu, lulusannya juga akan mendapat pangkat yang lebih tinggi namun masih berada di bawah perwira yaitu Brigadir Dua (Bripda).
Selain itu Penerimaan bintara juga biasanya melalui kriteria khusus seperti jalur pencarian bakat atau prestasi baik akademis maupun non akademis seperti prestasi olahraga, kemudian jalur afirmasi khusus peserta yang berasal dari daerah tertentu dan jalur penghargaan.
Taruna AKPOL
Pilihan pendidikan kepolisian yang paling bergensi adalah melalui Akademi Kepolisian atau AKPOL. Berbeda dengan dua jalur diatas, pendidikan AKPOL dilaksanakan dalam waktu yang cukup lama yaitu 4 tahun setara dengan pendidikan sarjana pada umumnya.
Pendidikan yang butuh panjang untuk lulus ini karena para lulusan Taruna AKPOL ini karena memang mereka dipersiapkan akan menjadi calon-calon pemimpin Polri nantinya.
Karena menempuh pendidikan dalam waktu setara sarjana di Perguruan Tinggi, Taruna AKPOL saat lulus tidak hanya mendapat pangkat kepolisian. Sesuai dengan pendidikan yang didapat selama seklah kepolisian tersebut, mereka juga akan memperoleh gelar akademis Sarjana Ilmu Kepolisian (S.IK.). dengan pangkat Inspektur Polisi Dua atau Ipda.
Jalur Masuk Polisi Bagi Sarjana (SIPSS)
Selain lulusan SMA, Polri juga membuka rekrutmen untuk lulusan sarjana melalui Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana atau biasa disebut SIPSS. Jalur ini dibuka untuk sarjana dengan kualifikasi khusus seperti sarjana kedokteran, Psikologi, Teknik Komputer, dan lain sebagainya.
Peserta yang telah menempuh pendidikan Sarjana sesuai kualifikasi selanjutnya akan mendapatkan pendidikan kepolisian. Para calon anggota Polri yang lulus jalur SIPSS akan mendapatkan pangkat setara dengan lulusan AKPOL yaitu Inspektur Dua atau Ipda. Namun pendidikan jalur ini akan ditempuh hanya dalam waktu yang singkat yaitu 6 (enam) bulan.
Lulusan AKPOL dan SIPSS keduanya mendapat pangkat yang sama yaitu Ipda. Namun begitu, keduanya memiliki tujuan yang berbeda, lulusan AKPOL diarahkan untuk nantinya dapat menjadi pemimpin di kepolisian. Sedangkan untuk lulusan SIPSS dididik untuk menjadi tenaga ahli guna membantu tugas polisi.
Foto: Humas Polri