3 Hari Pasca Harga BBM Naik: SPBU Buol Mulai Antrian Panjang
Fenomena antrian panjang kendaraan untuk mendapatkan BBM Pertalite beberapa bulan terakhir di Kabupaten Buol merupakan salah satu yang terparah di Sulawesi Tengah (Foto: suarautara.com) |
Akhir-akhir ini fenomena antrian panjang untuk mendapatkan BBM (Bahan Bakar Minyak) kerap kita saksikan di banyak daerah di seluruh Indonesia, kejadian seperti ini banyak di duga terkait dengan aktifitas distribusi BBM secara ilegal, termasuk penimbunan BBM dengan modus pengisian ulang dan tangki modifikasi.
Fenomena Antrian BBM di Kabupaten Buol
Tidak terkecuali di Kabupaten Buol, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), terpantau dari beberapa daerah di Sulteng, fenomena antrian panjang BBM di SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) di wilayah ini merupakan salah satu yang terparah.
Antrian warga Buol untuk memperoleh BBM di dua SPBU yang ada di wilayah tersebut terjadi hampir setiap hari selama beberapa bulan terakhir, antrian ini akan lebih parah jika bertepatan dengan momen hari-hari besar.
Belum lama ini, pada Senin 8 Agustus 2022 warga Buol yang mengatasnamakan kelompok 'Libas' melakukan aksi protes kepada pemerintah dan pihak SPBU terkait fenomena ini, masyarakat menilai antrian panjang yang menyebabkan banyak warga tidak mendapatkan BBM bersubsidi terkait dengan aktifitas distibusi BBM secara ilegal oleh beberapa oknum.
Tudingan yang tentunya memiliki dasar ini akhirnya terbukti, pada tanggal 14 Agustus 2022 beberapa hari setelah aksi protes warga tersebut aparat Polres Buol melakukan operasi penertiban dan menemukan 24 (dua puluh empat) mobil dengan tangki modifikasi sedang mengantri BBM di dua SPBU di Kabupaten Buol.
Diketahui selama beberapa waktu belakangan ini di wilayah Kabupaten Buol memang cukup sulit untuk mendapatkan BBM Bersubsidi jenis Pertalite di SPBU. Jikapun ada, warga harus sering harus mengikuti antrian panjang yang bahkan kadang sampai lebih setengah jam per kendaraan untuk bisa mendapatkan BBM Pertalite.
Sering kali, setiap tangki BBM Pertamina masuk, rata-rata BBM jenis Pertalite akan habis hanya dalam kurun waktu di bawah 4 jam, setelah itu warga hanya bisa membeli Pertamax karena stok Pertalite telah habis. Namun anehnya di banyak depot pengisian BBM eceran - bahkan depot yang berada di lingkungan SPBU - warga dapat membeli pertalite secara bebas tanpa takut kehabisan walaupun dengan harga yang lebih mahal.
Antrian BBM di SPBU Buol Pasca Naiknya Harga BBM
Setelah harga BBM Naik resmi diumumkan oleh Presiden Joko Widodo pada Sabtu (03/09), terpantau antrian warga Buol untuk mendapatkan BBM mulai kembali normal bahkan cenderung Sepi.
Namun hal ini tidak berlangsung lama, Senin malam (05/09) pada sekitar pukul 19.50 terpantau di salah satu SPBU di Kabupaten Buol antrian kendaraan warga untuk mendapatkan BBM mulai kembali terjadi, panjangnya antrian bahkan sudah mencapai jalan di luar halaman SPBU.
Ditemui Buol Online Salah satu pengendara roda dua yang ikut mengantri, Musliyadi (35) mengaku terpaksa ikut mengantri meski harga BBM naik. Hal ini dilakukannya karena tidak mau membeli BBM Pertalite yang bisa mencapai Rp 13.000 per liter di depot BBM eceran.
“mau tidak mau ikut antri, kalau tidak bisa lebih mahal di depot, bisa dapat Rp 13 ribu per botol pertalite” Ujarnya kepada Buol Online, Senin (5/9/2022).
Diketahui, Saat ini harga terbaru BBM terbaru yang berlaku di wilayah Kabupaten Buol, untuk Pertalite Rp 10 ribu per liter, Pertamax Rp 14.500 per liter dan Solar bersubsidi Rp 6.800 per liter.