Demam Latto-Latto Membawa Berkah Bagi Pedagang Mainan Di Kabupaten Buol
Berita Buol - Latto-latto yang di kalangan warga Buol banyak dikenal sebagai toki-toki adalah permainan yang saat ini sedang digandrungi oleh banyak orang, bukan hanya anak-anak namun bahkan hingga warga dewasa terlihat tidak canggung dan menikmati mainan unik ini.
Ramainya orang memainkan toki-toki ini tak ayal membawa keuntungan tersendiri bagi para pedagang mainan di berbagai Daerah termasuk Kabupaten Buol. Bagaimana tidak, saking ramainya orang memainkan bola berwarna-warni ini, jika Kamu berkeliling di Kota Buol saat jam pulang siswa sekolah, Kamu akan menemukan anak-anak yang saling beradu toki-toki hampir di setiap ruas jalan.
Fenomena ini diduga berawal dari arus topik viral di media sosial, beberapa waktu yang lalu kita akan dengan mudah menemukan berbagai video aksi saling memamerkan keahlian memainkan permainan jadul ini yang dilakukan mulai dari anak-anak hingga orang tua, berbagai postingan yang viral ini kemudian banyak mengispirasi warga lainnya untuk ikut memainkannya.
Latto-latto sebenarnya bukanlah sebuah hal baru, permainan ini telah ada sejak lama bahkan sejak tahun 60-an, permainan yang menggunkaan dua bola kecil yang terikat ditali dan dimainkan dengan cara membenturkan kedua bola secara naik turun itu saat ini kembali menjadi tren anak-anak di Indonesia.
Selain dikenal sebagai Latto-latto dan toki-toli, mainan ini di beberapa daerah juga memiliki banyak nama lain di berbagai daerah seperti katto-katto, etek-etek, tok-tok hingga istilah bahasa asing seperti click clacks dan clackers balls toys.
Seiring dengan minat yang kembali tinggi, permainan itupun membawa keuntungan yang lumayan besar bagi para pedagang mainan. Bukan hanya di pasar dan di toko mainan, bahkan di beberapa ruas jalan di wilayah Kota Buol Kamu akan menemukan beberapa penjual latto-latto yang menjajakan dagangannya di pinggi jalan.
Awalnya permainan jadul ini diketahui memang hanya dijual di sebagian toko mainan, namun seiring viralnya di media sosial tersebut yang memicu permintaan meningkat, berbagai pedagang dadakan pun mulai bermunculan.
Seorang pedagang, Alvin (35 tahun) mengaku untuk memenuhi permintaan, Ia mendatangkan permainan itu dari Pulau Jawa, sejak hampir sebulan belakangan Ia mulai berjualan latto-latto karena tergiur dengan keuntungan setelah demam permainan itu mulai ikut merebak di Kabupaten Buol.
“Permainan viral, pertama dari medsos sampe sudah viral ini di hampir semua anak-anak bermain, pulang sekolah itu anak-anak main sambil jalan pulang, sampe ibu-ibu juga banyak beli karena ikut viral," ungkap Alvin.
"Tapi yang pasti, dengan ini lagi ramai musim latto-latto sangat membantu sekali dari ekonomi dan penghasilan kami pedagang mainan yang meningkat,” jelasnya pada Buol Online, Rabu, 7 Desember 2022.
Alvin juga mengungkapkan bahwa merebaknya demam latto-latto ini bahkan hingga berimbas pada kenaikan harga mainan tersebut, awalnya untuk membeli satu lusin permainan itu sudah bisa didpatkan seharga Rp 35 ribu.
Namun seiring banyaknya peminat saat ini dan kelangkaan di supplier harganya terus naik, apalagi dengan adanya berbagai model dan warna baru yang perlusinnya bisa mencapai Rp 180 ribu bahkan Rp 200 ribu.
Untuk saat ini harga yang Ia jualkan kepada konsumen cukup beragam mulai dari Rp15 ribu per satu latto-latto hingga Rp 20 ribu, bahkan untuk ukuran jumbo dapat dihargai Rp 35 ribu per buah, menurutnya dengan harga tersebut keuntungan yang didapatkan masih cukup lumayan untuk menambah penghasilannya.
> Baca Juga: Daftar Media Berita Online Yang Aktif di Kabupaten Buol
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari buolonline.com, mari bergabung di Grup WhatsApp "buolonline.com", caranya klik link berikut chat.whatsapp.com/Fmh879BC3ca21UZkH9Wf3X kemudian klik gabung, temukan juga kami di Facebook Buol Online dan Instagram @BuolOnline.