Bupati Amirudin Rauf: PT Palma Solusi Bagi Harga TBS Petani Sawit Mandiri di Buol
Bupati Buol, dr. Amirudin Rauf, Sp.OG. saat peresmian PT. Palma Jaya Lestari di Kabupaten Buol Sulawesi Tengah - Foto: facebook/Muh Ikbal Ibrahim |
Buol – Bupati Buol dr. Amirudin Rauf, Sp.Og, M.Si menghadiri dan meresmikan PT. Palma Lestari Jaya yang bertempat di Desa Momunu, Kecamatan Momunu, Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah (Sulteng), pada Rabu siang (5/10/2022).
Sekedar informasi, PT. Palma Lestari Jaya (PLJ) adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan Tandan Buah Segar (TBS) Sawit yang telah mulai dibangun sejak 20 November 2021. Perusahaan ini tidak membangun perkebunan di wilayah kerjanya, melainkan membeli TBS dari masyarakat petani sawit mandiri dengan harga yang telah di tetapkan bersama.
Sejak awal peletakan batu pertama yang dilakukan langsung oleh Bupati Buol pada akhir 2021 silam, perusahaan ini telah menerima sekitar 50 puluh pekerja lokal melalui rekrutmen pertama pada bulan Agustus 2022, saat ini para pekerja lokal yang kebanyakan masyarakat Momunu tersebut di berangkatkan oleh PT. PLJ untuk mengikuti pelatihan di Kabupaten Luwu Timur Sulawesi Selatan.
Pada acara peresmian tersebut, turut hadir pula para Perwakilan dari PT. Palma Lestari Jaya dan jajarannya, pimpinan beberapa OPD, Camat Momunu, Kepala Desa di wilayah sekitar dan masyarakat lingkungan Kecamatan Momunu yang menyempatkan diri ikut menyaksikan kegiatan ini.
Dalam kesempatan ini Bupati Buol ikut menyampaikan sambutannya terkait peresmian PT. PLJ yang banyak menjadi pembicaraan warga Kabupaten Buol belakangan ini.
Seperti di wartakan Suara Utara pada 05 Oktober 2022, di depan masyarakat yang hadir dr. Rudi - sapaan akrab dr. Amirudin Rauf, Sp.OG. - membahas seputar sejarah kedaulatan atas tanah adalah sejarah pemiskinan warga yang dinilainya telah terjadi berkepanjangan.
“Sepengetahuan saya, dalam sejarah, tidak ada penguasaan sumber daya alam oleh segelintir orang dapat mensejahterakan mayoritas orang” ujar dr. Rudi menegaskankan.
“Atas nama kedaulatan rakyat atas tanah, saya pernah berhadapan dengan menteri dan penasehat menteri tamatan Belanda dan Harvard University agar saya mau melepas tanah 10 ribu hektar" sambung Bupati Buol dua periode ini.
Sebab itu, dr. Rudi kembali menegaskan dirinya hanya akan melayani rakyat, karena menurutnya pemilik otentik daerah ini adalah rakyat itu sendiri.
Dokter Rudi menilai, selama ini petani sawit di Buol telah mengalami apa yang di sebutnya kemiskinan secara sistematis, betapa tidak, sebagai pemilik lahan petani di perhadapkan dengan harga TBS yang tergolong murah dan terbelit dengan hutang yang begitu besar.
dr. Rudi juga berharap, dengan hadirnya PT. PLJ ini, akan menjadi solusi bagi harga TBS Petani Sawit Mandiri. Sebab, harga yang akan di tentukan oleh perusahaan ini adalah harga pabrik yang selama ini di berlakukan di beberapa wilayah operasi mereka yang tersebar di Indonesia.
Menurut dr. Rudi akibat hal ini, walaupun pemerintah sudah menetapkan harga TBS yang layak, sekarang banyak petani sawit mandiri yang memilih untuk menjual TBS mereka ke Wilayah Sulawesi Barat sekalipun harus terkena biaya ekstra untuk transportasi.
Bupati Buol, dr. Amirudin Rauf, Sp.OG. saat peresmian PT. Palma Jaya Lestari di Kabupaten Buol Sulawesi Tengah - Foto: facebook/Muh Ikbal Ibrahim |
Sementara itu, dalam kesempatannya staf khusus Bupati Buol, Muhammad Ikbal Ibrahim melalui tulisan di media sosialnya pada 05 Oktober 2022 menjelaskan kompetisi dalam investasi seperti ini penting untuk menciptakan persaingan harga di suatu daerah.
Diungkap oleh Ikbal, dengan hadirnya PT. Palma Lestari Jaya akan otomatis membuat harga TBS yang selama ini di beli murah (baca: dibawah harga ketetapan pemerintah) dapat di beli sesuai dengan harga pembelian pabrik seperti yang ada di daerah lainnya.
"Setelah pabrik ini resmi beroperasi, kita berharap kedepan tidak ada lagi, truk-truk petani yang harus menempuh jarak ratusan KM hanya untuk menjual dengan harga yang layak di wilayah Mamuju" jelas Ikbal di media sosial Facebooknya.