Tersisa Kurang Dari 30 Hari, Proyek Bantuan 4 Ruang Kelas SMPN 2 Biau Terancam Tidak Selesai
Buol - Proyek rehabilitasi ruang kelas berserta pengadaan perabotnya yang dikerjakan oleh CV. Cahaya Samudra di SMP Negeri (SMPN) 2 Biau kini menjadi sorotan masyarakat, hal ini disebabkan oleh aktifitas pekerjaan yang dinilai lambat dengan waktu pekerjaan yang tinggal menyisakan beberapa hari.
Proyek ini terancam tidak akan selesai tepat waktu. Bagaimana tidak, secara kasat mata progres pekerjaan ini bisa taksir baru mencapai sekitar 50 % (persen), dengan kondisi para pekerja dan pelaksana yang sempat tidak melanjutkan pekerjaan selama beberapa hari terakhir.
Berdasarkan keterangan di papan proyek, pekerjaan rehabilitasi 4 (empat) ruang kelas di sekolah yang berada di Kelurahan Kali, Kecamatan Biau ini, memiliki batas waktu selama 120 Hari kerja yang terhitung sejak 15 Juli 2022, ini artinya kontraktor pelaksana tinggal memiliki waktu kurang dari 1 (satu) bulan untuk menyelesaikan pekerjaan.
Sebagai informasi, secara umum aturan kontraktual pekerjaan di lingkungan pemerintah akan mengenakan denda keterlambatan terhadap pelaksana yang tidak menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal, namun hal ini tidak berlaku kecuali ada perubahan kontrak karena alasan memaksa seperti bencana alam dan lainnya.
Pekerjaan dengan kontrak Nomor 021.3/SP-DAKSMP/Disdikbud yang dianggarkan dengan nilai sekitar Rp. 731 Juta ini merupakan tanggungjawab Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Buol ini bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2022 dengan pemilihan menggunakan proses tender.
Dilansir dari dari Suara Utara, pada Selasa (18/10/22) Moko, salah satu guru di SMPN 2 Biau mengungkapkan bahwa selama beberapa waktu tekhir kegiatan pekerjaan konstruksi di proyek ini tidak berlangsung baik sesuai harapan.
“Sudah lama kegiatan pekerjaan ini tidak berjalan dengan baik,“ ujar Moko.
Moko menjelaskan, bangunan 4 ruang kelas tersebut di bangun ulang karena kondisinya yang sudah tidak layak untuk di jadikan ruang belajar mengajar, untuk sementara selama pekerjaan berlangsung para siswa terpaksa dialihkan belajar sore hari dengan menggunakan ruangan yang tersedia.
“Kita dari sekolah minta agar bangunan ini dikerjakan dengan baik dan berkualitas agar siswa belajar nyaman.“ ujar Moko mengharapkan.
Secara terpisah, masih menukil dari laporan Suara Utara, Muhammad Gazali Kepala Bidang Pembinaan SMP Dikbud Buol mengatakan, setidaknya ada 75 (Tujuh Puluh Lima) paket pekerjaan yang bersumber dari DAK dengan nilai total sekitar Rp 20 Milyar yang tersebar di Kabuapaten Buol termasuk pekerjaan yang berada di SMPN 2 Biau.
”Semua melalui tender, dan saat ini sedang dikerjakan oleh kontraktor yang menang tender, untuk SMPN 2 Biau sendiri Dinas sudah melakukan pemanggilan kepada pihak kontraktor agar pekerjaan tersebut di selesaikan dengan tepat waktu," jelas Gazali.
"Kita dari Dinas sudah menyampaikan kepada semua kontraktor yang dapat Bantuan DAK agar berhati-hati bekerja.“ sambungnya menjelaskan.
Gazali juga menyebutkan, bahwa jika pekerjaan tidak selesai sesuai kontrak, Dinas Teknis terkait akan mengambil memberlakukan denda pekerjaan sesuai dengan aturan dan hanya akan membayar kontraktor sesuai persentasi kemajuan pekerjaan yang dicapai.
Selain itu, Gazali juga meminta kepada semua pihak ketiga sebagai kontraktor pelaksan pekerjaan agar dapat melaksanakan pekerjaan dengan kualitas sesuai spesifikasi teknis pada kontrak kerja yang berlaku.
Hingga laporan ini diturunkan, upaya konfirmasi ke pihak CV. Cahaya Samudra sebagai pelaksana pekerjaan belum berhasil dilakukan.
Foto: Suara Utara/Rustam Baculu