Perbedaan Lengkap Gula Aren, Gula Kelapa dan Gula Merah, Jangan Salah Lagi!!
Pengertian dan info tentang ketiga jenis gula ini sering terjadi simpang siur di kalangan masyarakat, sekilas bahan makanan ini baik warna dan bentuk tampilannya terlihat sama serta ketiganya juga berfungsi sebagai pemanis, namun ternyata walau terlihat mirip tiga macam gula alami ini memiliki banyak perbedaan.
Perbedaan Gula Aren, Gula Kelapa dan Gula Merah
Penting bagi kita khusunya para pelaku usaha kuliner dan ibu rumah tangga yang sering berususan dengan berbagai bahan makanan untuk mengetahui perbedaan dari ketiga gula ini, agar tentunya pemakaiannya dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan selera.
Pada umumnya ketiga gula ini terbuat dari bahan dasar air nira, Nira merupakan cairan manis yang didapat dari proses sadapan batang tanaman atau tandan bunga tumbuhan palem seperti kelapa, aren, kurma atau sagu.
Air nira ini akan direbus dalam waktu lama sehingga menjadi padatan yang biasanya akan dicetak pada alat khusus atau secara tradisional dengan potongan bambu atau batok kelapa, selain itu jenis pemanis yang umum disebut brown sugar ini juga biasanya di buat dalam bentuk gula cair dan serbuk (gula semut).
Sekilas, tidak ada perbedaan mencolok antara ketiganya, namun masing-masing gula ini memiliki ciri khas baik dari segi rasa manis, asam dan tingkat kadar glikemiknya sehingga kemudian bisa dibedakan peruntukannya.
Ketiga jenis gula olahan ini ada yang akan lebih cocok untuk dijadikan sebagai bahan pemanis minuman, atau ada juga yang memiliki tekstur dan rasa akan lebih pas jika dijadikan sebagai bahan makanan tertentu, selain itu ada pula yang kadar gulanya cukup rendah untuk menjadi pilihan dari segi kesehatan.
1. Gula Aren
Gula aren murni hanya terbuat dari nira pohon enau atau biasa disebut pohon aren (arenga pinnata), gula aren biasa juga disebut sebagai arenga sugar atau palm sugar, sekalipun sebenarnya gula kelapa dan gula aren sama-sama berasal dari olahan produk varietas pohon palem.
Jenis gula ini memiliki warna yang biasanya lebih coklat gelap kemerah-merahan, walaupun kadang hampir tidak bisa dibedakan dari segi warna, namun warna gula aren cenderung lebih gelap dibanding gula kelapa. Walaupun tetap murni, namun perbedaan warna ini akan dipengaruhi oleh proses pengolahan dan sumber bahan bakunya.
Tekstur padatan gula aren lebih mudah patah dan dihancurkan di banding gula kelapa, sisi atas (sisi permukaan yang tidak terkena cetakan) biasanya lebih kasar dan kurang mengkilap dibanding gula kelapa dan jenis gula merah lain pada umumnya.
Namun perbedaan paling mendasar dari gula aren asli dari gula kelapa adalah rasa dan aroma, kedua parameter ini sangat khas dan mudah dibedakan. Rasa khas gula aren lebih manis dibanding gula kelapa dengan tektur lembut yang lumer dimulut dan aroma wangi khas gula aren.
Gula aren juga biasanya memiliki kesan sedikit pahit pada aftertaste-nya, ini dikarenakan kandungan mineralnya dan kandungan karbonya yang lebih tinggi, gula aren akan lebih mudah gosong/pahit jika dimasak terlalu lama.
Selain itu kandungan lemak gula aren sangat rendah dibanding gula kelapa, sehingga rasa gula aren cenderung lebih manis dari gula kelapa dan memiliki rasa yang kompleks sehingga gula aren lebih sering digunakan untuk bahan minuman terutama kopi, teh, boba drinks dan minuman lainnya.
Olahan makanan dengan gula aren rasa manisnya dapat bertahan lebih lama dan juga akan lebih tahan dari perubahan asam, sehingga beberapa bahan makanan basah akan lebih cocok menggunakan jenis gula aren.
Dari segi harga, gula aren umumya lebih mahal dibanding jenis brown sugar lainnya, ini karena peruntukannya yang cocok untuk berbagai jenis kuliner sehingga permintaan menjadi tinggi, namun kebutuhan yang besar tersebut sulit dipenuhi oleh produksi yang umumnya masih tradisional.
Selain itu para pengrajin gula aren juga juga kebanyakan hanya mengandalkan sumber bahan baku yang berasal dari pohon enau yang tumbuh liar di berbagai daerah di Indonesia.
Dari segi kesahatan, dilansir dari laporan sehatqu.com, kadar glikemik atau indeks glikemik (IG) gula aren berada di kisaran 35 - 54, selain itu ada pula hasil penelitian yang di kutip dari laman Library of IPB University di repository.ipb.ac.id yang menyatakan nilai indeks glikemik gula aren cetak dan gula aren kristal berturut-turut yaitu 62.47 (IG skala sedang) dan 43.61 (IG skala rendah)
Nilai IG ini umumnya lebih tinggi dari gula kelapa sehingga rasa gula aren akan jauh lebih manis. Namun begitu, IG gula aren tersebut masih termasuk dalam kategori sedang yaitu dibawah angka 70 dan tentunya sangat jauh lebih rendah dibanding IG gula pasir (gula tebu).
Sebagai informasi, indeks glikemik atau IG adalah suatu ukuran yang digunakan untuk mengindikasikan seberapa cepat karbohidrat yang terdapat dalam makanan dapat diubah menjadi gula oleh tubuh manusia.
> Baca juga: Proses Pembuatan Gula Aren Buol Secara Tradisional
2. Gula Kelapa
Gula kelapa adalah gula yang dibuat dari nira pohon kelapa (cocos nucifera), pohon kelapa yang sudah sudah di sadap air niranya tidak akan berbuah lagi sampai mucul bunga yang baru. Gula kelapa ini juga biasanya disebut sebagai gula jawa di beberapa daerah.
Ciri khas gula kelapa adalah rasa manis yang bercampur dengan rasa gurih ala santan dan daging kelapa dengan aroma yang tidak setajam gula aren namun tetap khas dan akan mudah dibedakan jika pernah merasakan perbedaan keduanya.
Tekstur padatan gula kelapa lebih keras dibanding gula aren, termasuk juga saat dimakan langsung tingkat kelumeran dan kelembutannya nya cenderung lebih kurang dibanding gula aren.
Warna gula kelapa juga cenderung lebih terang bahkan dapat memiliki warna coklat yang hampir mencapai jingga pada beberapa produksi tergantung bahan baku dan proses pembuatannya, dari tampilan sekilas juga gula kelapa biasanya lebih mengkilat dibanding gula aren khusunya pada sisi atas (permukaan yang tidak terkena cetakan).
Untuk peruntukannya, hasil olahan dari gula kelapa akan lebih cepat mengalami perubahan rasa menjadi asam saat disimpan, Rasa manis gula kelapa juga dinilai kurang cocok untuk beberapa produk kuliner modern.
Namun, peruntukan gula kelapa di zaman modern saat ini tidak terbatas pada produk kuliner siap saji, gula kelapa juga menjadi bahan baku pembuatan kecap manis yang banyak digunakan sebagai pelengkap berbagai olahan kuliner, pilihan ini tentunya karena rasanya yang gurih dan bahan baku yang berlimpah.
Salah satu kelebihan gula kelapa adalah indeks glikemik (IG) yang umumnya lebih rendah dibanding gula aren, IG ini juga dipengaruhi faktor jenis kelapa dan lokasinya, sehingga gula kelapa cenderung lebih cocok menjadi alternatif pengganti gula aren bagi penderita diabetes.
Masih menukil dari hasil penelitian yang dipublish di laman repository.ipb.ac.id, nilai IG gula kelapa cetak tergolong kategori IG sedang yang berada di angka 67, sementara gula kelapa kristal dan cair tergolong IG rendah yaitu berturut-turut ada di angka 52 dan 54. Namun dalam beberapa laporan lain ditemukan pula angka IG gula kelapa dapat mencapai angka terendah hingga 35.
Untuk harga, gula kelapa jauh lebih murah dari gula aren karena bahan baku yang melimpah dan kapasitas produksi yang umumnya dapat jauh melebihi permintaan pasar saat musim panen normal.
> Baca juga: Gula Aren Asal Buol Yang Menjangkau Nusantara
3. Gula Merah
Gula merah atau brown sugar merupakan penyebutan umum untuk gula hasil olahan nira tumbuhan palem seperti kelapa, aren, kurma atau sagu, walaupun ada pula gula merah yang terbuat dari tumbuhan lain seperti rebusan air tebu murni.
Selain berasal murni air nira, gula merah juga dapat merupakan gula hasil campuran gula pasir (gula tebu) dengan berbagai macam gula hasil olahan seperti gula aren, gula kelapa dan gula siwalan sehingga tekstur sebih kompak dan keras dengan permukaan licin dan warna cerah karena campuran gula pasir.
Di pasaran, khususnya di pulau jawa gula merah umumnya merupakan penyebutan untuk gula kelapa murni yang ditambahkan gula tebu (gula pasir). Gula merah jenis ini umumnya sangat manis dengan rasa sederhana yang menyerupai manis gula pasir walaupun masih tetap terdapat rasa asam dan gurih khas gula kelapa.
Selain itu, di beberapa pasar tradisional gula merah juga dapat berupa campuran berbagai jenis gula merah lama yang mulai mencair karena tersimpan lama dan diolah kembali untuk menjadi padat sehingga dapat dijual kembali, gula merah jenis ini umumnya berwarna coklat gelap dicetak menjadi padatan ekstra besar dan biasa disebut gula merah curah.
Gambar: organiccoconutpalmsugar.com