Logo Hutda Buol Versi Kreator Daerah: Seberapa Penting Logo Bagi Branding Daerah?

 

Desain logo Hari Ulang Tahun Daerah Buol versi kreator daerah - Gambar: Fikri Hamzent
Desain logo Hari Ulang Tahun Daerah Buol versi kreator daerah - Gambar: Fikri Hamzent


Adanya gelaran sayembara logo menjadi salah satu cara untuk memastikan bahwa pembuatan logo Hutda yang nantinya akan dipakai oleh publik juga benar-benar melibatkan partisipasi publik itu sendiri. 

Fikri Hamzent baru merilis logo Hari Ulang Tahun Daerah (HUTDA) Buol Ke-23 buatannya. Berwarna dominan hijau dan kuning, logo ini juga mengandung elemen-elemen lain yang identik dengan ke-khasan daerah Kabupaten Buol. Sebagai satu kesatuan, logo ini dibuat tanpa berusaha mengurangi identitas Buol, tetapi tetap membawa pesan dari tagline HUTDA Buol tahun ini: “
Berdaya Saing, Berdaulat & Mandiri”.

Makna dan filosofi logo Hutda Buol Ke-23 Versi Fikri Hamzent


Logo hari ulang tahun daerah ini menerapkan bahasa filosofi dan bahasa desain yang kas dengan karakter Kabupaten Buol di usia yang ke dua puluh tiga ini. Selain itu, ditambahkan pula komponen pita berwarna jingga dan biru yang bermakna berdaulat dan mandiri.

Makna dan filosofi logo Hutda Buol Ke-23 Versi Fikri Hamzent


Seberapa Penting Logo Bagi Branding Daerah?


Sebelum menganalisa bagaimana pentingnya logo bagi branding daerah, alangkah baiknya untuk memahami pengertian logo terlebih dahulu. Apakah logo hanyalah sekadar untuk daya tarik visual semata?


Menurut Cambridge Dictionary, logo adalah gambar atau desain dalam bentuk kecil yang digunakan sebagai ‘simbol’ oleh sebuah perusahan atau organisasi.


Melansir Forbes, majalah bisnis terkemuka Amerika Serikat, logo yang baik adalah logo yang dapat menggambarkan ‘segalanya’ tanpa kata-kata. Dengan logo yang tepat, sebuah organisasi dapat menggambarkan pesan-pesan penting yang hendak disampaikan, serta menjadi simbol yang menghubungkan antara organisasi tersebut dengan komunitas lebih luas. 


Sementara itu, menurut The Economist, branding dipahami sebagai serangkaian aktivitas untuk memperkenalkan dan mempromosikan identitas yang unik dari sebuah brand atau aset. Logo sendiri menjadi salah satu pintu masuk yang menjadi ‘wajah’ dari sebuah brand, baik berupa organisasi atau perusahaan yang diwakilinya.


Maka logo yang baik seyogyanya adalah logo yang tidak hanya menarik dan unik secara visual, tetapi juga memiliki efek ‘promosi’ untuk kebutuhan branding itu sendiri.


Oleh karenanya, untuk konteks branding daerah, tentu logo menjadi penting. Logo yang baik diperlukan selain untuk mencerminkan identitas unik yang dimiliki suatu daerah, juga menggambarkan kepribadian dari daerah itu sendiri. Nantinya, logo yang dimiliki tidak hanya menjadi simbol yang semakin menyatukan daerah itu sendiri. Lebih luas lagi, logo menjadi 'wajah' untuk memperkenalkan dan mempromosikan daerah ke pihak luar. Lebih-lebih, di Hari Ulang Tahun Daerah yang seringkali menjadi momentum untuk mengajak masyarakat merefleksikan kembali rasa cinta terhadap daerahnya sekaligus ajang promosi daerah.

Maraknya Sayembara Logo Hari Ulang Tahun Daerah 

Menyadari betapa pentingnya logo, banyak daerah marak mengoptimalkan pembuatan logo Hari Ulang Tahunnya dengan cara menggelar sayembara besar. Hadiahnya tidak main-main, bahkan hingga puluhan juta rupiah!


Contohnya, belum lama ini untuk Hari Ulang Tahun Kota Palu yang jatuh 27 September 2022, Pemerintah Kota Palu juga mengadakan sayembara logo berhadiah total 10 Juta Rupiah. Wow! Sayembara ini pun dikuti oleh masyarakat luas yang ingin ikut baik yang sekedar ingin ikut berkontribusi maupun para pelaku seni kreatif.


Bukan hanya sayembara dalam bentuk logo, namun untuk hari ulang tahun di berbagai daerah sering pula dibuat sayembara untuk menentukan tema bahkan membuat jingle untuk gelaran hari spesial tersebut. Sayembara untuk tema atau jingle ini biasanya dibuat sebelum sayembara logo dilakukan atau bersamaan satu paket dengan sayembara logo.


Langkah-langkah yang merangsang kreativitas masyarakat semacam ini dapat menjadi sarana apresiasi bagi kreator, utamanya kreator asli daerah. Lebih dari itu, adanya gelaran sayembara pembuatan logo menjadi salah satu cara untuk memastikan bahwa pembuatan logo HUTDA yang nantinya akan dipakai oleh publik, juga benar-benar melibatkan partisipasi publik itu sendiri. 


Sehingga, seiring dengan bertambahnya usia daerah, tak hanya potensi logo terbaik yang diperoleh. Pada hakikatnya, segala lapisan masyarakat dan penyelenggara daerah pun dapat semakin memahami esensi kedewasaan dalam hal partisipasi serta transparansi dan demokrasi.


Beberapa Referensi Logo Hari Ulang Tahun Daerah Lain


Berikut ini beberapa contoh logo Hari Ulang Tahun daerah lain yang dibuat melalui proses sayembara logo:


Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url
Kami menerima siaran pers untuk kegiatan sosial dan nonprofit secara Gratis! Pasang Iklan Banner dan Artikel Iklan di Buol Online mulai Rp 350 ribu, untuk Media Partner dan kontrak kerjasama jangka panjang hubungi Admin PT. Buolpedia Media Indonesia di 0822-9631-0002